Tampilkan postingan dengan label Shinta Pradita Maulina K8111064. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Shinta Pradita Maulina K8111064. Tampilkan semua postingan

Minggu, 17 Juni 2012

Tips Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini

Kreativitas anak usia dini adalah kreativitas alamiah yang dibawa dari sejak lahir dan merupakan kemampuan untuk menghasilkan pemikiran-pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikiran dan aktivitas. Kreativitas alami seorang anak usia dini terlihat dari rasa ingin tahunya yang besar. Hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada orang tuanya terhadap sesuatu yang dilihatnya. Adakalanya pertanyaan itu diulang-ulang dan tidak ada habis-habisnya. Selain itu, anak juga senang mengutak-atik alat mainannya sehingga tidak awet dan cepat rusak hanya karena rasa ingin tahu terhadap proses kejadian. Kreativitas anak dapat dikembangan dengan cara-cara di bawah ini:
a.    Dengan bermain
     Bermain adalah awal dari perkembangan kreativitas, karena dalam kegiatan yang menyenangkan itu, anak dapat mengungkapkan gagasan-gagasan secara bebas dalam hubungan dengan lingkungannya. Oleh karena itu kegiatan tersebut dapat dijadikan dasar dalam mengembangkan kreativitas anak.

b.    Melatih kemampuan otak kanan
     Yaitu dengan cara mengajak anak-anak  bernyanyi,  berpuisi, menggambar,  dan  berbagai   macam  kegiatan kreatif lainnya, agar kemampuan otak  kanan dapat bekerja  dengan lebih  optimal.  Di sekolah,  biasanya anak-anak akan lebih cenderung menggunakan otak  kiri,  dan  bila kemampuan otak kanan dan kiri bisa bekerja dengan baik dan seimbang,  maka anak-anak  tidak hanya akan berpeluang mendapatkan prestasi  di bidang  akademis saja,  melainkan bisa meraih prestasi-prestasi  di bidang yang  lain, misalnya kesenian.

c.    Berkreasi setiap hari
     Kita bisa mengajarkan anak untuk membuat sesuatu yang kreatif, misalnya dengan  menggambar,  melipat  kertas,  bermain game, bermain permainan-permaian edukatif,  bernyanyi,  bercerita, dan masih banyak lagi.

d.    Beri anak pengalaman baru
     Berikanlah waktu khusus untuk anak dengan mengajaknya ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjunginya seperti museum, kebun binatang dan taman rekreasi. Hal-hal baru ini dapat meningkatkan atau merangsang imajinasi anak sehingga krativitas anak semakin meningkat.

e.    Meningkatkan perbendaharaan kata pada anak
     Semakin  tinggi   perbedaharaan kata  anak,  maka seorang  anak akan menjadi  lebih mudah  dalam memahami  seseuatu. Misalnya dengan kegiatan membaca, mendongeng, bercerita pengalaman, tanya jawab, bernyanyi, dsb.

f.    Melatih kemampuan mendengar anak
     Misalnya, dengan menggunakan Tape dan Laoudspeaker. Alat-alat tersebut bisa  digunakan untuk melatih kemampuan mendengar anak-anak dalam  belajar bahasa  Inggris. Agar indera pendengaran  bisa  terlatih dengan baik,  lebih baik kita sering-sering  mengajak anak untuk mendengarkan lagu atau cerita, lalu menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan lagu atau  cerita tersebut , misalnya dengan cara tebak-tebakan.

g.    Sediakan fasilitas yang mendukung kreativitas anak
     Misalnya mainan bongkar pasang, balok susun, puzzle. Ketika bermain permainan ini, anak akan masuk pada imajinasinya sendiri. Hal ini akan sangat merangsang proses berfikir dan kreativitas anak.

Pengaruh Bermain Bagi Perkembangan Anak

 
          Bermain memberikan kontribusi yang unik bagi perkembangan anak. Bermain dapat digunakan untuk membantu anak dalam mengembangkan potensi fisik, kognitif, social dan emosi. Berikut ini beberapa pengaruh bermain bagi perkembangan anak, antara lain:
1.     Pengembangan Ketrampilan Gerak
          Bermain berisi berbagai ketrampilan gerak, mulai dari ketrampilan gerak yang sederhana atau dasar hingga ketrampilan gerak yang kompleks.  Anak perlu belajar ketrampilan gerak dasar, seperti lari, lompat, loncat, berbelok, menendang, melempar. Jika anak memiliki ketrampilan gerak dasar yang baik, maka anak juga akan memiliki efisiensi dan kemampuan gerak yang baik. Selanjutnya, anak memiliki landasan untuk mengembangkan ketrampilan gerak yang kompleks. Oleh karena itu, dengan bermain akan memberikan perkembangan ketrampilan gerak bagi anak.

2.    Perkembangan Fisik dan Kesegaran Jasmani
          Bermain penting bagi anak mengembangkan otot dan melatih seluruh bagian tubuh. Bermain juga berfungsi sebagai penyaluran tenaga yang berlebih, bila tidak tersalur akan menyebabkan anak tegang, gelisah, dan lain-lain. Di samping anak memiliki perkembangan fisik yang baik, anak juga memiliki kesehatan yang baik sebagai akibat bermain yang ajeg.

3.    Dorongan Berkomunikasi
          Di dalam suasana bermain, memberikan peluang anak untuk berkomunikasi dengan teman bermainnya. Di samping itu, agar anak dapat bermain dengan baik, anak secara tidak langsung belajar berkomunikasi dan sebaliknya anak harus belajar berkomunikasi agar dapat saling memahami dan dipahami di antara teman bermainnya.

4.    Penyaluran Bagi Energi Emosional Yang Terpendam
          Bermain merupakan wahana yang baik bagi anak untuk menyalurkan ketegangan yang disebabkanlingkungan terhadap aktivitas anak.

5.    Penyaluran Bagi Kebutuhan dan Keinginan
          Kebutuhan dan keinginan yang tidak terpenuhi dengan cara lain atau aktivitas lain seringkali dapat terpenuhi dengan bermain. Misalnya, anak yang tidak mendapatkan kesempatan dalam peran tertentu seringkali mendapatkan peran tertentu dalam bermain.

6.    Sumber Belajar
          Bermain dapat dikatakan sebagai bentuk miniatur dari kehidupan masyarakat. Dengan bermain berarti anak dapat memperoleh kesempatan untuk mempelajari berbagai hal. Bahkan banyak pelajaran dan pengalaman dapat diperoleh melalui bermain daripada di rumah atau di sekolah.

7.    Rangsangan Bagi Kreativitas
          Melalui eksperimen dan eksplorasi dalam bermain, anak akan menemukan sesuatu dan terbiasa menghadapi berbagai persoalan dalam bermain untuk dipecahkan. Suasana dan kebiasaan ini biasanya akan memberikan transfer nilai ke dalam situasi lain, sehingga anak terbiasa kreatif dalam mengahadapi dan memecahkan persoalan.

8.    Perkembangan Wawasan Diri
          Dengan bermain anak mengetahui tingkat kemampuannya dibandingkan dengan teman bermainnya. Kondisi ini memungkinkan anak untuk mengembangkan konsep diri secara lebih nyata.

9.    Belajar Bermasyarakat
          Dengan bermain bersama teman-teman lain, anak belajar tentang bagaimana membentuk hubungan social dan bagaimana menghadapi dan memecahkan masalah yang timbul dalam hubungan social tersebut.

10. Perkembangan Kepribadian
          Melalui bermain anak terbiasa dengan aturan-aturan yang telah disepakati dalam bermain, seperti larangan-larangan yang harus ditaati, disiplin, sportivitas, kerjasama, menghargai teman lain, jujur, dan lain-lain, secara tidak langsung kondisi tersebut membentuk kepribadian bagi anak.