PAUD Indonesia
By Marghareta P.P (K8111047)
Golden age,
merupakan masa-masa penting bagi tumbuh kembang anak-anak. Dr. Maria
Montessori, ahli pendidikan anak dari Itali (1870-1952), pernah mengatakan “Working
with children older than 3 years is too late to have the most beneficial effect
on their life”.
Sejak
dicantumkan di dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang sisdiknas, pendidikan untuk
anak usia dini mulai disosialisasikan oleh Depdiknas bersama masyarakat. Secara
nyata, dapat terlihat dari meningkatnya jumlah berbagai penyelenggaraan
pendidikan anak usia dini (PAUD) di berbagai daerah. Menurut data yang tercatat
tahun 2006 lalu, ada sekitar 71,2 % anak usia 0-6 tahun di tanah air yang
sebagian darinya menjadi target rangkulan program PAUD.
Namun dalam
kenyataan yang ada di masyarakat sampai saat ini, kebanyakan PAUD yang ada di
Indonesia mempekerjakan tenaga pendidik yang “abal-abal”. Mereka memberikan
kursus singkat dalam menjadi pengasuh anak usia dini. Tenaga pendidik yang
didapat berasal dari berbagai latar belakang yang belum jelas. Ini sangat
mengesankan bahwa penyelenggara PAUD belum memperhatikan benar kebutuhan akan
anak usia dini. Tentu saja hal ini akan berdampak akan kurang majunya generasi
bangsa dimasa depan karena berada ditangan orang yang “abal-abal” tadi.
Tidak ada
salahnya kita melihat sistem pendidikan yang ada dinegara lain. Menurut banyak
penelitian , negara-negara maju memiliki SDM yang berkualitas karena mereka
mendidik anaknya sejak dini dengan pendidikan yang berkualitas pula. Hal ini
bukan hal yang sulit jika pemerintah serius dalam penanganan dan
penyelenggarannya. Dari penelitian akhir-akhir ini yang dilakukan bangsa asing
terhadap anak-anak bangsa Indonesia, menunjukkan bahwa potensi kepintaran yang
dimiliki anak di Indonesia tidak kalah dengan bangsa maju lainnya. Kembali lagi,
tinggal bagaimana ‘niat’ pemerintah kita. Sebagai contoh, di Jepang. Tenaga pengajar
disana setidaknya harus bergelar ’Profesor’.
Jika bangsa Indonesia ini ingin
benar-benar menjadi bangsa yang maju, maka harus dimulai dari benih bangsa yang
berkualitas untuk mencetak generasi yang berkualitas pula. Pemerintah harus
memperhatikan pendidikan AUD yang berkualitas sesuai kebutuhan di usi ‘Golden Age’
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar