Rabu, 06 Juni 2012

Mengoptimalkan Perkembangan motorik Anak Usia 0-12 bulan

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengan kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
motorik kasar merupakan gerakan fisik yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. seperti tengkurap, duduk, merangkak, dan mengangkat leher. gerakan ini terjadi pada tahun pertama usia anak.
motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. saraf motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan rangsangan yang kontinu secara rutin. contohnya menggambar, menggunting, menulis dan makan. kemampuan motorik halus ini berkembang setelah kemampuan motorik kasar anak berkembang.


1. usia 0-3 bulan
  • refleks menggenggam
  • refleks leher
  • rooting refleks, jika pipi bayi disentuh dengan jari dia akan menoleh ke arah stimulus dan mulut terbuka.
  • refleks moro, apabila bayi dikagetkan secara tiba-tiba bayi akan melakukan gerakan refleks, dan biasanya diikuti oleh tangisan yang keras dan akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu yang singkat.
rangsangan :
  • tangan dan kaki bergerak aktif
  • membaringkan bayi dengan posisi tengkurap maka bayi akan mengangkat kepalanya.
  • dengan posisi tengkurap, bayi dapat mengangkat dada (usia 3 bulan keatas)
  • panggil namanya atau bertepuk tangan sambil tersenyum padanya.


2. usia 4-6 bulan
  • usia 4 bulan bayi sudah dapat tengkurap dan terlentang, menumpu badan pada kakinya dan menumpu dada pada lengan.
  • usia 5 bulan otot leher dan tangan semakin menguat. ketika diletakkan dalam posisi terlentang, ia akan menggunakan tangan untuk mendorong dan berguling membalikkan badan. ia juga sering menendang, menggeser atau mendorong kakinya.
  • usia 6 bulan bayi mulai senang melempar dan menjatuhkan benda-benda yang ada disekitarnya.
rangsangan :
  • bayi akan terangsang untuk membalikkan badannya ketika sering diletakkan dalam posisi tengkurap atau terlentang.
  • menumpu pada kaki bila dipegang untuk berdiri (diberdirikan).
  • melempar atau menjatuhkan benda-benda yang dapat dipegangnya.
  • bila sedang duduk sendiri tanpa memegang benda, beri dia mainan plastik yang dapat digenggam, dipegang dan dijatuhkan.
  • dududkkan anak dengan posisi bersandar, kemudian pegang mainan yang membuat ia tertarik untuk meraihnya sampai ia tidak bersandar lagi.


3. usia 7-9 bulan
  • usia 7 bulan, bayi mulai senang mengangkat dan menurunkan bokong serta punggungnya.
  • usia 8 bulan, bayi mulai merangkak dan mengesot sepanjang lantai, sudah dapat duduk sendiri serta mulai menarik tubuhnya untuk dapat berdiri.
  • usia 9 bulan, anak belajar berjalan dengan menapakkan serta melangkahkan kedua kakinya dengan bantuan anda untuk memegang kedua tangannya.
rangsangan :
  • sering-seringlah bayi diberdirikan dipangkuan. ini akan melatih kekuatan kaki untuk menahan berat badan.
  • pegang pinggang bayi dan gerakkan tubuhnya kekanan dan kekiri untuk melatih berdiri.
  • letakkan mainan yang dapat menarik perhatian bayi untuk mngambilnya. ia akan berusaha mendapatkan mainan tersebut dengan merangkak.
  • sering melatih si kecil berjalan dengan memegang kedua tangannya dan biarkan ia melangkahkan kaki lalu bimbing kesuatu tempat.


4. usia 10-12 bulan
  • usia 10 bulan bayi sudah dapat duduk tanpa bantuan atau bersandar.
  • usia 11 bulan bayi sudah dapat berdiri tanpa bantuan tetapi dalam jangka waktu yang singkat.
  • usia 12 bulan sebagian bayi sudah siap untuk jalan walaupun masih terlihat kaku.
rangsangan :
  • dudukkan bayi dipermukaan yang empuk dan biarkan ia mencoba berdiri untuk kemudian duduk. ia mulai mampu memanjat ketinggian 15-30 cm.
  • dudukkan dipermukaan lantai dan berikan mainan yang ias sukai. lalu ambil mainan tersebut taruh di tempat yang lebih tinggi sehingga ia akan berusaha menggapai mainan tersebut lalu memanjat tempat tinggi.
  • bimbing ia berjalan beberapa langkah dengan pengawasan didepan maupun dibelakang tempat ia berdiri. 
.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar