Selasa, 19 Juni 2012

Penggunanaan Bahasa Isyarat Untuk Stimulasi Perkembangan Anak



    Manusia berinteraksi dengan lainnya melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Komunikasi tersebut terjadi baik secara verbal (ucapan) maupun non verbal (tulisan, bacaan,tanda, symbol atau bahasa isyarat). Berbahasa itu sendiri merupakan proses kompleks yang tidak terjadi begitu saja. Manusia berkomunikasi lewat bahasa memerlukan proses yang berkembang dalam tahap-tahap usianya. Bukan hanya kaum tuna rungu yang dapat menggunakan bahasa isyarat. Dalam beberapa penelitian menyebutkan ternyata bayi juga bisa diajarkan bahasa
isyarat. Bahasa isyarat adalah bahasa 
yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir, bukannya suara, untuk berkomunikasi. Bahasa isyarat biasanya dengan mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi dan gerak tangan, lengan, dan tubuh, serta ekspresi muka untuk mengungkapkan pikiran mereka.
Bahasa isyarat pada bayi atau anak di berbagai negara telah lama digunakan dan dipopulerkan sebagai parenting tool oleh baby sign, sign 2 me atau pebisnis edukasi lainnya untuk berkomunikasi antara orangtua dan bayi. Berbagai alat dan perlengkapan yang
ditawarkan bervariasi dari buku, audiovisual, sampai flashdisk
. Meskipun metode ini bukanlah sesuatu yang baru tetapi di Indonesia belum banyak dikenal dan dilakukan oleh para orangtua.

BAHASA ISYARAT
Dalam perkembangan kemampuan bahasa bayi berbeda dalam setiap tahapan usia. Pada umumnya kemampuan verbal akan lebih banyak setelah usia 15 bulan. Sebelum usia tersebut karena keterbatasannya, anak belum dapat mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan secara verbal. Meskipun sebenarnya pemahaman dan daya tangkap anak seusia tersebut terhadap bahasa jauh melebihi dari dugaan selama ini. Bahasa isyarat termasuk salah satu aktifitas yang menstimulasi perkembangan bahsa pada anak.Ternyata bahasa isyarat membantu anak usia di bawah tiga tahun yang masih belum mampu berbicara untuk dipahami orang disekelilingnya. Berdasarkan kondisi tersebut upaya anak untuk belajar bahasa isyarat sejak bayi justru lebih termotivasi berbicara di masa verbalnya. Penggunaan bahasa verbal saat usia batita baru bisa menyebut beberapa suku kata seperti “ba”. Mungkin saja konotasi bahasa “ba” tadi dapat berupa “bola”,“bapak”, “buku” atau benda lain berawalan konsonan “b”. Namun dengan bahasa isyarat, sejak dini anak dapat mengungkapakan secara pasti perbedaan tersebut.
Bila komunikasi yang disampaikan bayi dapat dipahami dengan baik, maka beban
psikologis atau beban emosi orangtua dapat diminimalkan. Berdasarkan
permasalahan tersebut tampaknya bahasa isyarat dapat digunakan dalam menutupi kesenjangan komunikasi antara orangtua dan anak.

MANFAAT BAHASA ISYARAT

*      Membangun rasa percaya dan meningkatkan interaksi. Secara psikologis bayi akan merasa lebih dekat dengan orang yang berkomunikasi. Dengan mengerti apa
yang dikomunikasikan bayi, orangtua menjadi lebih mengetahui kebutuhan yang
diinginkan bayi saat itu.
*      Mendorong berkomunikasi lebih awal. Sebenarnya bayi usia muda, dengan kemampuan pergerakan koordinasi mulut yang belum sempurna, mempunyai keterbatasan dalam berbahasa. Meskipun terdapat beberapa parameter kemampuan bahasa yang dapat dinilai dengan bunyi-bunyian yang keluar dari mulut atau mimik muka dan posisi tubuh bayi. Dengan keterbatasanya tersebut tampaknya bahasa isyarat dapat digunakan untuk alternatif dalam berkomunikasi.
*      Mengurangi frustasi orangtua dan anak. Kesulitan berkomunikasi dengan anak akan menimbulkan perasaan yang cemas dan frustasi baik pada anak dan orangtua. Seringkali orangtua tidak mengetahui keinginan anak, sebaliknya anak sulit mengungkapkan keinginannya. Apalagi ungkapan yang membingungkan tersebut disertai tangisan yang hebat. Dengan bahasa isyarat kesenjangan komunikasi dapat diminimalkan, pada akhirnya membuat perasaan orangtua lebih nyaman bila keinginan anak dapat dipahami.
*      Meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengetahui bahwa apa yang dikatakannya dimengerti oleh orang tua, anak menjadi lebih semangat untukberkomunikasi. Selain itu anak akan lebih berani berkomunikasi dengan orang yang di sekitarnya.

METODA UMUM MENGGUNAKAN BAHASA ISYARAT
Bahasa isyarat untuk bayi yang dikembangkan tersebut tampaknya mudah dipraktekkan secara langsung oleh para orangtua di rumah. Sebenarnya tanpa disadari bahasa isyarat telah banyak digunakan oleh para orangtua. Ketika orangtua menyanyikan lagu untuk menidurkan anak dan menggendong mereka sesuai dengan irama, serta menggoyangkan tangan. Bila orangtua sedang memarahi anaknya dengan lembutpun, tampak tanpa disadari mengacungkan telunjuknya ke wajah si bayi. Sebenarnya orangtua telah membantu anak mempelajari bahasa isyarat yang dapat berguna untuk mengembangkan pemahaman anak, selain dari pemahaman
terhadap lagu tersebut. Bahasa isyarat bayi melibatkan unsur gerak tubuh (gesture), mimik dan bahasa verbal.
Di Amerika Serikat telah terbit kamus lengkap bahasa standar isyarat bayi yang berbasis bahasa Inggris-Amerika. Di berbagai Negara tentunya akan terdapat perbedaan dalam bahasa isyaratnya. Di Indonesia dalam mengajarkan berbahasa isyarat tentunya berdasarkan bahasa Indonesia, sehingga mungkin saja sedikit berbeda bila menggunakan mengikuti kamus standar Amerika. Mungkin karena perbendaharaan kata dalam bahasa isyarat pada bayi tidak sebanyak seperti orang dewasa, bisa sebagian bahasa isyarakat mereka sebagian diadopsi untuk dipakai.
Memang saat ini, belum didapatkan bahasa isyarat dalam bahasa Indonesia. Tetapi bahasa isyarat yang digunakan tidak harus dengan bahasa Ingris atau bahasa asing tertentu. Orangtua  dengan bahasa yang sehari-hari digunakanp[un dapat melakukan bahasa isyarat. Secara umum bahasa isyarat yang sering digunakan adalah kata kerja yang berkaitan dengan aktifitas bayi sesuai , seperti minum susu, minum ASI, makan, makan biskuit, minum dan sebagainya.
·         Dalam berbahasa isyarat harus disertai gerakan yang lemah lembut dan
perasaan kasih sayang.
·         Gunakan bahasa isyarat sebelum dan selama melakukan aktivitas sambil
menyebutkan secara verbal.
·         Bersikaplah konsisten dan jangan berganti-ganti bahasa isyarat yang
digunakan, karena akan membingungkan anak.
·         Gunakan terus bahasa isyarat secara terus menerus dan
berkesinambungan sampai anak akhirnya memberikan reaksi menggunakan tanda
yang sama. Biasanya hasil yang bermakna akan terlihat ketika anak memasuki
usia 6-8 bulan.
·         Ajarkan dalam posisi sejajar secara visual dengan si kecil. Semua
orang yang terlibat komunikasi dengan anak di rumah harus mengetahui dan
menggunakan metoda dan cara yang sama.
·         Lakukan terus menerus dan dengan pertambahan usia tingkatkan
perbendaharaan bahasa isyarat yang digunakan.
·         Setiap bahasa isyarat yang dikuasai anak harus selalu diingat. Lebih
baik menggunakan catatan pribadi semacam kamus agar tak lupa.
·         Dapat dilakukan kapanpun terutama untuk anak bawah usia tiga tahun
terutama bayi, lebih baik saat sejak usia dini.
·         Jangan memberikan pelajaran bahasa isyarat yang berlebihan diluar
kemampuan bayi.
·         Sesuaikan bahasa isyarat dengan kemapuan perkembangan motorik anak
sesuai usianya. Misalnya jangan mengajari gerakan menunjukkan ibu jari
pada anak usia 6 bulan yang belum mampu pergerakan motoriknya seperti itu.
·         ASL dijadikan acuan supaya bahasa isyarat yang anda pergunakan jugay
dapat dimengerti oleh pengguna dari belahan dunia lain. Dengan mengacu
pada standar yang ada, akan mempermudah komunikasi lintas komunitas. Tapi
jika anak telah menciptakan sendiri isyarat yang lebih mudah bagi bahasa
tertentu tak perlu paksakan untuk menggantikannya dengan isyarat baku.

Nama : Maryam Mar'atus Sholikah
NIM: k81111048

1 komentar:

  1. Harrah's Lake Tahoe - Mapyro
    Find 안동 출장안마 Harrah's Lake Tahoe, Stateline 공주 출장안마 NV, United States, 시흥 출장안마 United States, ratings, photos, maps, prices, expert advice, traveler reviews and 원주 출장마사지 tips, and Uber  Rating: 4.2 · ‎32 reviews 강릉 출장샵

    BalasHapus