Obesitas Pada Anak Usia Dini
Kesehatan anak sangatlah
penting, banyak orang tua yang melakukan apapun demi menjadikan anak sehat dan
terawat. Berbagai vitamin dan asupan gizi diberikan kepada sang anak agar anak
mempunyai nutrisi yang cukup bahkan lebih cukup. Anak yang gemuk sering
dianggap sebagai anak yang lucu, imut dan menggemaskan. Akan tetapi, bagaimana
jika anak yang diberikan berbagai vitamin malah mengalami overdosis nutrisi ?
Sejatinya hal ini akan sangat merepotkan orang tua. Anak yang mempunyai nutrisi
ataupun gizi berlebih juga dapat mempengaruhi hormon perkembangan yang dimiliki
si anak. Akibatnya, badan menjadi sangat gemuk atau sering disebut obesitas.
Mungkin selama ini obesitas hanya terjadi pada anak remaja ataupun orang dewasa
tapi telah ada kejadian bahwa obesitas juga menyerang anak usia dini apabila pemenuhan
kesehatan anak terlampau berlebih.
Kesehatan anak juga menjadi tanggung jawab pemerintah karena
lingkungan yang berpengaruh penting terhadap kesehatan anak. “Jumlah anak yang
mengalami obesitas makin meningkat di negara berpendapatan rendah dan menengah,
khususnya di perkotaan. Dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah,
dan produsen industri makanan agar faktor resiko penyebab obesitas dapat
teridentifikasi dan dikendalikan,” jelas Prof. James. Indonesia sebagai negara
berkembang juga dihadapkan dengan persoalan beban ganda (double burden ),
di satu sisi masalah anak kurang nutrisi masih banyak terjadi namun di sisi
lain jumlah anak dengan obesitas juga kian meningkat. Lebih jauh mengenai
obesitas anak, Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif SpA (K) menjelaskan ada dua
faktor yang mempengaruhi obesitas, pertama adalah faktor genetik. ”Anak yang
menderita obesitas biasanya memiliki orangtua yang obesitas pula. Jika salah
satu orangtua menderita obesitas, maka 40% kemungkinan anaknya akan menderita
obesitas, sedangkan jika kedua orangtua menderita obesitas, maka resikonya
meningkat menjadi 70%,” terang Dr. Damayanti.
Sedangkan faktor yang ke dua adalah lingkungan, hal ini
berkaitan dengan tingkat metabolisme tubuh anak, aktivitas fisik, budaya, dan
asupan makanannya. Di Indonesia, anak-anak yang hidup di perkotaan masih
memiliki kecenderungan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung energi dan
lemak tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan jajan serta ketersediaan dan
keterjangkauan makanan yang kurang sehat. Oleh karena itu, dalam upaya
intervensi obesitas pada anak, diperlukan penerapan kebiasaan makan bernutrisi
dan beraktivitas sehat dengan orangtua sebagai panutan,” lanjut Dr. Damayanti
Sebuah penelitian terbaru di AS mengungkapkan bahwa
anak-anak yang kelebihan berat badan mungkin tak memiliki kinerja akademis yang
baik, khususnya dalam mata pelajaran matematika layaknya rekan-rekannya yang
memiliki berat badan normal.
Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengatasi obesitas pada
anak, antara lain :
1. Pengaturan makan dimulai dengan makan
teratur 3 kali sehari. Bila anak masih lapar, berikan buah tetapi jangan dibuat
jus. Namun, beberapa berkalori tinggi seperti avokad, pisang dan mangga
sebaiknya dihindari. Memperbanyak konsumsi air putih dan sayur seperti yang Ibu
lakukan juga merupakan hal yang baik.
2. Aktivitas fisik yang dilakukan anak Ibu
juga sudah benar, karena sampai berkeringat. Artinya, ada energi/kalori yang
dibakar. Jenis aktivitas fisik untuk anak seusianya juga tidak selalu harus
berupa olahraga. Yang penting, anak berkeringat dan menyukai aktivitas yang
dilakukan. Perhatikan juga pengaturan aktivitas menonton televisi dan kegiatan
yang berhubungan dengan komputer. Anak yang sering menonton televisi dan banyak
menghabiskan waktu di depan komputer atau gemar menggunakan permainan
elektronik, umumnya jadi kurang bergerak.
3. Mengubah
perilaku makan. Hindari ngemil (snacking) serta makanan tinggi kalori seperti
cokelat, kue tart, es krim dan minuman ringan (soft drink). Biasakan anak makan
di rumah atau batasi makan di pusat perbelanjaan, karena umumnya makan yang
dibuat di rumah mempunyai kandungan kalori lebih rendah.
Referensi : TabloidNOVA.com
Referensi : TabloidNOVA.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar