Pada
umumnya orang tua baru sangat menanti-nanti saat-saat anak mereka mulai belajar
berjalan. Namun terkadang tidak sedikit pula anak yang
terlambat dalam berjalan. Hal ini akan membuat orang tua bingung karenanya.
Namun orang tua tidak usah terlalu bingung dengan hal ini mungkin berikut
adalah faktor-faktor yang bisa membuat anak-anak terlambat dalam berjalan :
- Kurangnya keinginan dan Kesempatan.
Jika si kecil tumbuh dan
berkembang secara normal terlepas dari keterlambatannya berjalan, mungkin saja
si kecil belum cukup memiliki keinginan ataupun kesempatan untuk berjalan.
- Keluarga dan Lingkungan.
Seorang terapis fisik, Gay
Girolani melihat bahwa keluarga dan lingkungan merupakan salah satu faktor
yang sangat menentukan. Mungkin Anda memiliki keluarga yang benar-benar sibuk
dan sering membiarkan si kecil menghabiskan banyak waktu di atas baby walker.
Jika dibiarkan maka kecendrungan ini akan membuat si kecil belajar bangkit
dengan cara berjinjit. Dan ketika ia sudah sampai ke tahap berdiri, si kecil
akan mengalami kesulitan karena batang tubuh dan otot panggulnya tidak lagi
bekerja dengan baik. Karena alasan ini pulalah beberapa ahli tidak
merekomendasikan penggunaan baby walker.
- Selain itu, ada faktor lingkungan lainnya yang juga perlu dipertimbangkan.
Masih menurut Gay, kebanyakan
anak memiliki keinginan yang besar untuk bisa berjalan, namun anak yang selalu
di gendong atau menggunakan kereta bayi, bisa menyurutkan keinginannya untuk
berjalan karena ia tidak melihat adanya alasan untuk mengembangkan kemampuan
berjalannya.
- Hypotoni dan Hypertonia
Hypotonia(kondisi yang
ditandai dengan penurunan berat otot) dan Hypertonia (kondisi yang
ditandai dengan kenaikan berat otot)
juga dapat membuat anak sulit berjalan. Hypononia menyebabkan
seorang anak akan sulit memiliki keseimbangan dan kontrol atas gravitasi.
Sebaliknya, hypertonia atau jika ada kelompok otot tertentu aktif maka
kemungkinan anak akan memiliki tubuh yang kaku dan sulit mempertahankan
keseimbangan.
- Masalah pada panggul.
Meskipun kasus ini jarang terjadi
namun diagnosa dokter menyebutkan bahwa masalah pada panggul juga bisa menjadi
penyebab anak tidak berjalan tepat waktu.
- Keterlambatan berjalan juga bisa diasosiasikan dengan masalah perkembangan mental anak, seperti keterbelakangan mental.
- Pola asuh.
Orangtua yang cemas akan
berusaha merangsang anaknya agar bisa cepat jalan, entah dengan memberikan baby
walker atau sepatu berbunyi. Padahal, bila si anak belum siap walaupun dipaksa
takkan mau berjalan. “Sebaliknya bila orangtua selalu khawatir anak jatuh
dengan sering menggendongnya, hal ini juga akan membuat anak terlambat
berjalan. Sebab otot-otot kaki si anak tidak pernah mendapatkan stimulasi untuk
bergerak (motorik kasar),” imbuhnya.
Namun
selain beberapa faktor tersebut diatas terdapat faktor lain dari kondisi ibu
disaat hamil sering mengkonsumsi antidepresan juga
bisa mempengaruhi keterlambatan berjalan anak. Namun, keterlambatan berjalan
bagi si bayi hingga waktu sebulan itu masih berada dalam kisaran normal.
"obat antidepresan ini berdampak pada otak janin di dalam kandungan,"
tutur dr. Lars henning pedersen, yang melakukan penelitian dampak antidepresan
terhadap perkembangan bayi.
Pedersen, yang
bertugas di aarhus university hospital, denmark, ini menegaskan bahwa obat
penghilang depresi ini kemungkinan tak terlalu berpengaruh terhadap bayi secara
keseluruhan.
Tetapi meskipun
begitu, ada baiknya para ibu hamil untuk tak terlalu bergantung pada
antidepresan untuk menghilangkan depresi mereka. Saat ini, dari enam wanita
hamil di amerika serikat, satu orang pasti terdiagnosis mengalami depresi, dan
kebanyakan dari mereka ditangani dengan antidepresan.
Kimia otak yang
disasar oleh obat-obat antidepresan ini, yang disebut serotonin, berperan dalam
menjalankan fungsi-fungsi biologis, mulai dari suasana hati (mood),
perhatian, nafsu makan dan perkembangan otak pada umumnya.
Antidepresan tugasnya
adalah meningkatkan kadar serotonin untuk membantu menghilangkan gejala
depresi, namun belum diketahui pasti bagaimana janin bereaksi terhadap
obat-obat ini, atau seberapa lama dampak ini akan hilang. Dalam uji
laboratorium, para ilmuwan telah menemukan bahwa antidepresan yang diberikan
pada tikus yang hamil telah menekan perilaku eksploratif alami anak
keturunannya saat dewasa.
Jika orang tua sangat
mengkhawatirkan akan hal ini berikut beberapa saran dari dokter yang bisa di
jadikan acuan untukmengatasi hal ini :
- Jika Anda sangat mencemaskan keterlambatan si kecil dalam berjalan, maka langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah memeriksa kesehatannya, termasuk diantaranya pemeriksaan Neurologis, penilaian terhadap fleksibilitas sendi, kekuatan otot dan berbagai gerakan. Perkembangan mental anak juga harus menjadi perhatian penting.
- Menurut Andrew, seorang anak yang terlambat berjalan, kemungkinan juga terlambat dalam duduk dan merangkak. Namun sayangnya, keterlambatan ini bukanlah hal pertama yang mungkin disadari oleh para orangtua. Jika ini penyebabnya, maka dokter akan melihat jalan anak dalam konteks yang berbeda dan mencari tahu berada dimana ia dalam rangkaian perkembangan motoriknya.
- Jika dokter tidak bisa mengidentifikasi penyebab si kecil telat berjalan, biasanya dokter akan merekomendasikan beberapa jenis permainan yang melibatkan dorongan dan latihan yang harus dilakukan secara periodik.
- Dokter juga akan merekomendasikan terapi fisik yang menunjuk seorang profesional terlatih untuk memonitor perkembangan anak Anda.
- Jika penyebab keterlambatan berjalan sudah diketahui, perawatan yang tepat yang bisa dilakukan berkisar dari terapi fisik untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas hingga operasi untuk memperbaiki masalah fisik yang dialami si kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar