Senin, 18 Juni 2012

KESEHATAN DAN GIZI ANAK USIA DINI


Kesehatan dan gizi anak sangatlah penting untuk diperhatikan, sejak dari dalam kandungan hingga lahir. Hal ini dikarenakan, kesehatan dan gizi sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak yang mendapatkan gizi yang seimbang serta makanan yang sehat, akan tumbuh menjadi manusia yang berkualitas, begitu pula sebaliknya.


Menurut Santrock (2007:157) pada umumnya masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak adalah kurang gizi, pola makan, kurang olahraga, dan pelecehan. Di dalam penelitian Pollitt dkk, telah dinyatakan bahwa, gizi sangat mempengaruhi perkembangan kognitif anak. Masalah pola makan sangat berkaitan erat dengan hal ini. Apalagi sekarang ini, sudah banyak makanan yang cepat saji (instan). Yang di dalamnya terdapat zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan manusia bila dikonsumsi terus menerus dalam jangka waktu yang lama. Sebagai contoh, seorang anak sering menghantam-hantamkan kepalanya ke tembok ketika menerima pelajaran matematika di dalam kelas. Ternyata setelah ditanya-tanya oleh gurunya, dia merasa pusing ketika menerima pelajaran yang berhubungan dengan angka. Dia merasa kesulitan untuk menghitung. Lama-kelamaanpun guru menjadi tahu kalau dia mengonsumsi mie instan setiap pagi untuk sarapan setiap harinya. Dan itu berlangsung dalam jangka waktu lama. Hal inilah yang menyebabkan anak merasa pusing dan melakukan tingkah laku seperti itu dengan alasan bisa sedikit mengurangi rasa pusingnya. Di dalam mie instan terdapat zat pengawet, zat pewarna dan penyedap. Yang apabila di konsumsi secara terus menerus akan menyebabkan perkembangan kognitif anak akan terganggu. Selain tidak mudah menerima materi yang disampaikan oleh gurunya, zat kimia tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Misalnya bisa menyebabkan kanker, namun hal ini masih dalam perbincangan di dalam masyarakat.


Di Indonesia, masih banyak masalah kesehatan gizi. Pada umumnya yang sering muncul, dan timbul di berbagai golongan tertentu adalah penyakit kurang gizi. Terutama golongan anak usia dini yang berada pada masa peka akan kecukupan gizi bagi tumbuh kembangnya. Apabila gizi yang diperlukan anak sehari-hari tidak terpenuhi, maka anak akan rentan terhadap suatu penyakit, terutama penyakit kurang gizi. Jadi, orang tua harus mengusahakan agar anaknya selalu berkecukupan gizi setiap harinya.


Perawatan kesehatan dan gizi pada anak usia dini dapat diawali dari pemberian makanan yang sehat dan menjaga kebersihan. Selain cara ini sangat baik untuk anak, dengan cara ini pula, dapat sekaligus mendidik anak untuk menanamkan kebiasaan hidup sehat. Makanan yang diberikan kepada anak harus sesuai dengan kebutuhan gizi anak, kebutuhan anak, serta kebersihannya terjaga dan juga sehat. Misalnya makanan 4 sehat 5 sempurna. Di dalamnya terdapat nasi, sayur, lauk, buah dan susu. Yang masing-masing dari makanan tersebut, sangat penting dan berguna bagi tubuh manusia. Bagi anak yang mempunyai alergi terhadap makanan tertentu, berilah makanan pengganti untuk anak agar kebutuhan nutrisi sehari-harinya dapat terpenuhi.  Apabila anak susah makan, berilah makanan yang menarik hati anak. Contohnya, ibu membuat atau membentuk makanan yang lucu-lucu agar menarik hati anak. Bisa di bentuk binatang, bunga, atau yang lainnya. Selain itu, untuk menjaga kesehatan anak diperlukan juga berolahraga. Ketika berolah raga, anak menggerakkan otot-otot tubuhnya yang merupakan stimulasi bagi perkembangan motorik terutama motorik kasar. Melalui olah raga, anak belajar bersosialisasi dengan teman sebayanya. Jika olahraga tersebut, berupa permainan maka anak akan belajar nilai-nilai social seperti sportifitas, kemenangan, kekalahan dan penghargaan. Anak juga akan mengenal dan mengerti yang namanya kerja sama atau gotong royong di dalam suatu permainan, apabila permainan tersebut membutuhkan anak untuk berkelompok.


REFERENSI :

2 komentar: