AYO BERMAIN DENGAN
KECRDASAN KINESTETIK
Terdapat
8 kecerdasan yang terdapat pada diri anak atau yang sering dikenal dengan
kecerdasan majemuk ( multiple intelligences ) diantaranya Linguist-Verbal, Lpgocal-Mathematical, Visual-Spasial,
Musical-Rhythmic, Bodily-Kinestetik, Interpersonal, Imtrpersonal, dan Naturalistis.
Kecerdasan
kinestetik adalah kecerdasan yang menekankan kemampuan gerak, serta sangat
senang dengan dunia olahaga, performance, dan menari. Kecerdasaan ini
menekankan pada kemampun seseorang dalam menangkap infomasi dan mengelolanya
sedemikian cepat, lalu dikonkritkan dalam wujud gerak, yakni dengan menggunakan
badan, kaki dan tangan.
Pada
anak usia prasekolah merupakan masa – masa dimana mereka aktif bergerak meniru
sesuatu yang mereka lihat. Disini saya akan membahas tentang kemampuan
kinestetik pada anak sesuai indikator yang dapat dicapai anak pada usia 5-6
tahun khususnya kinestetik dalam bidang olahraga. Dimana gerakan-gerakan
tersebut dapat dilakukan melalui permainan, misalnya :
A. Berjalan
dengan Menaikkan dan Menurunkan Badan
Aktivitas Gerak
Anak
berjalan dengan aktivitas-aktivitas normal dan arahnya lurus. Anak kemudian
berjalan berlahan-lahan sambil menurunkan badanya sampai menurut mereka cukup
rendah, lalu ketika sudah sampai pada jarak yang ditentukan, anak berjalan
seperti biasa kembali. Setelah itu anak berjalan berlahan-lahan sambil
meninggikan badannya setinggi-tingginya seperti anak meraih i sesuatu, lalu
setelah sampai pada jarak yang sudah ditentukan, anak berjalan seperti biasa
kembali.
Standar Kemampuan dan Keselamatan
1. Pada
saat menurunkan dan menaikkan badan, pastikan tubuh memiliki keseimbangan yang
baik.
2. Ketika
badan sudah turun di bawah, posisi kaki tetap memungkinkan anak untuk bisa
melangkah.
3. Jika
anak merasa akan jatuh, gunakan ke dua tangan sebagai penompang badan.
4. Pastikan
tempat yang digunakan aman untuk anak.
B. Berjalan
Mengikuti Pola Suatu Garis
Aktivitas Gerak
Aktivitas
berjalan untuk mengikuti pola suatu garis. Anak – anak dapat mencobanya
terlebih dahulu pada suatu garis yang sudah disiapkan sebelumnya, kemudian anak
bisa melakukannya sendiri. Jika sudah melewati garis dengan baik, seorang anak
atau suatu kelompok bisa mendisain pola suatu garis sebisa mereka, yang
kemudian dicobanya sendiri dan menjelaskan apa maksud dari garis tersebut.
Standar Ketertiban dan Keselamatan
1. Anak
– anak harus berjalan hati – hati ketika melewati belokan – blokan atau
tikungan – tikungan di garis pola.
2. Berjalanlah
mengikuti garis dengan memperhatikan keseimbangan tubuh.
3. Sediakan
kertas lebar dan kapur tulis sebagai media untuk menulis garis yang akan
dilewatinya.
C. Memantulkan
Bola ke Tembok
Aktivitas gerak
Anak
melempar bola dengan cara dipantulkan ke tembok kemudian menangkapnya dengan
memindahkan anggota badan ke arah bola. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan
cara berpasangan yaitu dengan cara memantulkan bola ke tembok kemudian pantulan
bola tersebul diambil oleh pasangan anak. Aktivitas akan lebih menantang jika
anak saling melempar bola dengan ketinggian tertentu.
Stadar Ketertiban Keselamatan
1. Lemparan
bola tidak terlalu keras sehingga pantulan bola tidak terlalu jauh untuk
dijangkau anak.
2. Tekanan
udara bola harus cukup. Jangan terlalu kasar sehingga pantulan bola tidak
terkontrol, dan jangan terlalu lembek sehingga bola tidak bisa memantul.
3. Jarak
antar pelempar jangan terlalu jauh karena kemampuan melempar anak terbatas, dan
jangan terlalu dekat karena tidak ada ruang untuk memantul.
D. Melompat
dengan Awalan
Aktivitas Gerak
Caranya hampir sama
dengan lompat jauh, tapi aktivitas ini dapat dilakukan dalam ruangan dengan
menyediakan matras yang diatur agar betul – betul aman untuk pendaratan anak.
Anak secara satu persatu bergantian melompat dengan awalan yang secara teknis
dikuasainya, kemudian harus mendarat di atas mtras. Awalan berlari harus
diperharikan karena berkatan dengan lebar dan panjang matras yang dipakai.
Standar
Ketertiban keselamatan
1. Ambilh
jarak awalan yang cukup aman.
2. Melompatlah
pada patokan garis yang sudah ditentukan.
3. Mendaratlah
dengan kedua kaki secara baik.
4. Gunakan
kedua tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh.
E. Melompat
Melewati Penanda
Aktivitas Gerak
Anak –anak melewati
penanda dengan ketinggian yang sudah ditentukan yang disesuaikan dengan
kemampun umum mereka. Diawli dengan melompat tanpa penanda, kemudian anak
diberikan penanda untuk melompat dengan tingkat ketinggian yang terus
ditingkatkan. Pendaratan tetaap harus menggunakan matras. Keselamatan nak tetap
menjdi prioritas utama agar tidak terjadi cedera.
Standar
Ketertiban dan Keselamatan
1. Awalan
diambil dengan jarak yang cukup memadai.
2. Aturlan
kecepatan berlari pasa saat mengambil awalan sebelum berlari dengan sebaik –
baiknya,
3. Menumpulah
sebaik – baiknya di penanda tunpuan.
4. Angkatlah
kedua kaki dengan keseimbangan yang baik ketika melewati pennda. Mendaratlah
dengan kedua kaki sebaik – baiknya.
F.
Meloncat Melewati Penanda
Aktivitas
Gerak
Anak – anak berdiri tegak di samping
penanda. Mereka mulai dengan mengangkat dengan salah satu kaki lalu meloncat
melewati penand secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri. Jika anak
dapat mekakukannya, semakin lama penanda akan semakin ditinggikan.
Standar
Ketertiban dan Keselamatan
1. Meloncat
dengan menggunakan kaki terkuat untuk menumpu badan.
2. Perhatikan
ketingian penanda mudah, terjangkau, atau sulit dilewati anak.
3. Perhatian
anak harus berfokus pada pergantian kaki karena harus menumpu dengan satu kaki
secara bergantian,
G.
Melonct Melewati Tali
Aktivitas
Gerak
Sebua tali direntangkan dengan
ketinggian tertentu yang dapat diloncati anak. Anak mencoba meloncati tali
tersebut dan mendarat dengan kedua kakinya secara aman. Setelah berhasil
meloncatinya, anak mengulangi kembali loncatan dari arah yang berlawanan atau
dari arah tempat anak mendarat. Gunakan kaki terkuat sebagai tolakan.
Ketinggian tali bisa dinaikkan sesuai kebutuhan.
Standar
Keterttiban dan Keselamatan
1. Perhatikan
ketinggian tali, apakah mampu dilewati anak atau tidak. Jangan sekali – kali
memaksa ank jika anak tidak mampu melewatinya.
2. Gunakan
kaki terkuat untuk menumpu dan mendaratlah dengan kedua kaki dengan aman dan
baik.
3. Gunakan
ayunan kedua lengan untuk menaikkan dan mendaratkan badan dengan keseimbangan
yang baik.
4. Intruksi
semua intruksi guru agar tidak terjadi benturan antara anak yang sudah selesi
melompat dengan yang masih akan melompat.
H.
Meloncat ke Dalam Kois yang kotak dan
Lingkaran
Aktivitas
Gerak
Buatlah beberapa garis yang berbentuk
kotak dan lingkaran yang sesui dengan bentuk zig – zag. Setiap anak mencoba
meloncat kedalam garis tersebut dengan bertumpu pada kedua kaki dan mendarat
pada kaki kiri, kemudian melakukan loncatan ke kotak berikutnya dengan kaki
kanan, sampai seluruh kotak tersebut selesai dimasuki. Akan lebih baik
menggunakan garis saja, bukan alas dari bahan tertentu yang akan menyebabkan
kaki anak terpeleset karena mungkin saja ada yang pendaratannya tidak masuk ke
dalam kotak.
Standar Ketertiban dan Keselamatan
1. Media
lingkaran yang dipakai harus aman untuk anak.
2. Anak
melakukan pendaratan terakhir dengan menggunakan kedua kaki dengan aman.
3. Gunakan
kaki terkuat untuk menjadi tumpuan.
4. Lebar
lingkaran aman dan cukup untuk kaki anak.
I.
Meluncur dari Atas ke Bawah dengan Papan
Luncur
Hampir
semua anak tahu tempat luncuran di area bermain dan disana ada papan yang
didesain khusus untuk meluncurkan badan dari atas ke bawah ( papan
luncur/prosotan ). Anak naik ke atas papan luncur, lalu berdiri di ujung papan
luncur dan mengambil posisi duduk. Doronglah badan dengan kedua tangan sehingga
badan akan meluncur secara perlahan kemudian semakin cepat dan sampai di tempat
pendaratan dengan baik dan selamat. Gunakan kedua kaki untuk bantuan pendaratan
yang baik sehingga bisa mengurangi resiko sehingga badan kurang terkontrol.
Pada waktu yang sama, berhati – hatilah setelah meluncur dari papan luncur an
sampai di bawah, anak hrus segera ke pinggir, jika tidak ia akan tertabrak
temannya yang sedang meluncur. Hindari bermain di ujung luncuran bagian atas
karena dapat terjadi aksi dorong – dorongan yang akan menyebabkan anak jatuh
dari ketinggian yang membahayakan.
Standar
Ketertiban dan Keselamatan
1. Anak
meluncur harus dengan urutan peraturan yang sudah ditetapkan.
2. Anak
meluncurkan badan dengan meletakan badan dengan meletakkan kaki kemudian
membungkukkan badandengan posisi duduk.
3. Mendaratlah
dengan kedua kaki dengan baik.
J.
Menendang Bola yang Diam
Aktivitas
Gerak
Buatlah kelompok yang terdiri dari
2-3 anak, atau lebih jika jumlah bola terbatas. Tendanglah bola ke arah teman
kelompok kemudian bola diberhentikan oleh teman tersebut dan kemudian menendang
bola ke teman lain. Aktivitas akan semakin menarik jika ada salah satu teman
yang menjadi pengejar bola selama bola ditendang ke teman lainnya. Anak harus
melihat pasangan bermain ketika menendang bola. Anak yang menjadi pengejar bola
harus memperhatikan bola yang ditendang kemudian berusaha mengejar bola
tersebut agar tidak sampai ke penerima bola yang dituju. Hampir sama dengan
bermain kucing – kucingan.
Standar
Ketrtiban dan Keselamatan
1. Bola
yang digunakan aman untuk anak.
2. Kerasnya
tendangan harus terkontrol dengan baik.
3. Jangan
sampai tekanan bola terlalu keras agar kaki anak tidak kesakitan pada saat
menendang bola.
4. Jarak
antar teman harus cukup, sesuai dengan menendang anak – anak.
Teman
– teman pembaca, seperti itulah contoh - contoh permainan yang dapat diterapkan
untuk anak usia 5 – 6 tahun sesuai setandar kemampuan yang dapat dicapai anak.
Tentunya tidak hanya yang saya sebutkan di atas, untuk kelanjutannya di lain
kesempatan saya lanjutkan, semoga yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk
temn – teman dalam membimbing peserta didiknya.
Contoh
tersebut saya ambil dari buku “ 100 Perminan Kecerdasan Kinestetik “ yang saya
padukan dengan indikator yang dapat dicapai oleh anak usia 5-6 tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar