Minggu, 17 Juni 2012


AYO BERMAIN DENGAN KECRDASAN KINESTETIK

Terdapat 8 kecerdasan yang terdapat pada diri anak atau yang sering dikenal dengan kecerdasan majemuk ( multiple intelligences ) diantaranya Linguist-Verbal, Lpgocal-Mathematical, Visual-Spasial, Musical-Rhythmic, Bodily-Kinestetik, Interpersonal, Imtrpersonal, dan Naturalistis. 
Kecerdasan kinestetik adalah kecerdasan yang menekankan kemampuan gerak, serta sangat senang dengan dunia olahaga, performance, dan menari. Kecerdasaan ini menekankan pada kemampun seseorang dalam menangkap infomasi dan mengelolanya sedemikian cepat, lalu dikonkritkan dalam wujud gerak, yakni dengan menggunakan badan, kaki dan tangan.
Pada anak usia prasekolah merupakan masa – masa dimana mereka aktif bergerak meniru sesuatu yang mereka lihat. Disini saya akan membahas tentang kemampuan kinestetik pada anak sesuai indikator yang dapat dicapai anak pada usia 5-6 tahun khususnya kinestetik dalam bidang olahraga. Dimana gerakan-gerakan tersebut dapat dilakukan melalui permainan, misalnya :
A.    Berjalan dengan Menaikkan dan Menurunkan Badan
Aktivitas Gerak
     Anak berjalan dengan aktivitas-aktivitas normal dan arahnya lurus. Anak kemudian berjalan berlahan-lahan sambil menurunkan badanya sampai menurut mereka cukup rendah, lalu ketika sudah sampai pada jarak yang ditentukan, anak berjalan seperti biasa kembali. Setelah itu anak berjalan berlahan-lahan sambil meninggikan badannya setinggi-tingginya seperti anak meraih i sesuatu, lalu setelah sampai pada jarak yang sudah ditentukan, anak berjalan seperti biasa kembali.
Standar Kemampuan dan Keselamatan
1.      Pada saat menurunkan dan menaikkan badan, pastikan tubuh memiliki keseimbangan yang baik.
2.      Ketika badan sudah turun di bawah, posisi kaki tetap memungkinkan anak untuk bisa melangkah.
3.      Jika anak merasa akan jatuh, gunakan ke dua tangan sebagai penompang badan.
4.      Pastikan tempat yang digunakan aman untuk anak.

B.     Berjalan Mengikuti Pola Suatu Garis
Aktivitas Gerak
     Aktivitas berjalan untuk mengikuti pola suatu garis. Anak – anak dapat mencobanya terlebih dahulu pada suatu garis yang sudah disiapkan sebelumnya, kemudian anak bisa melakukannya sendiri. Jika sudah melewati garis dengan baik, seorang anak atau suatu kelompok bisa mendisain pola suatu garis sebisa mereka, yang kemudian dicobanya sendiri dan menjelaskan apa maksud dari garis tersebut.
Standar Ketertiban dan Keselamatan
1.      Anak – anak harus berjalan hati – hati ketika melewati belokan – blokan atau tikungan – tikungan di garis pola.
2.      Berjalanlah mengikuti garis dengan memperhatikan keseimbangan tubuh.
3.      Sediakan kertas lebar dan kapur tulis sebagai media untuk menulis garis yang akan dilewatinya.

C.     Memantulkan Bola ke Tembok
Aktivitas gerak
     Anak melempar bola dengan cara dipantulkan ke tembok kemudian menangkapnya dengan memindahkan anggota badan ke arah bola. Aktivitas ini dapat dilakukan dengan cara berpasangan yaitu dengan cara memantulkan bola ke tembok kemudian pantulan bola tersebul diambil oleh pasangan anak. Aktivitas akan lebih menantang jika anak saling melempar bola dengan ketinggian tertentu.
Stadar Ketertiban Keselamatan
1.      Lemparan bola tidak terlalu keras sehingga pantulan bola tidak terlalu jauh untuk dijangkau anak.
2.      Tekanan udara bola harus cukup. Jangan terlalu kasar sehingga pantulan bola tidak terkontrol, dan jangan terlalu lembek sehingga bola tidak bisa memantul.
3.      Jarak antar pelempar jangan terlalu jauh karena kemampuan melempar anak terbatas, dan jangan terlalu dekat karena tidak ada ruang untuk memantul.

D.    Melompat dengan Awalan
Aktivitas Gerak
Caranya hampir sama dengan lompat jauh, tapi aktivitas ini dapat dilakukan dalam ruangan dengan menyediakan matras yang diatur agar betul – betul aman untuk pendaratan anak. Anak secara satu persatu bergantian melompat dengan awalan yang secara teknis dikuasainya, kemudian harus mendarat di atas mtras. Awalan berlari harus diperharikan karena berkatan dengan lebar dan panjang matras yang dipakai.
Standar Ketertiban keselamatan
1.      Ambilh jarak awalan yang cukup aman.
2.      Melompatlah pada patokan garis yang sudah ditentukan.
3.      Mendaratlah dengan kedua kaki secara baik.
4.      Gunakan kedua tangan untuk menjaga keseimbangan tubuh.

E.     Melompat Melewati Penanda
Aktivitas Gerak
Anak –anak melewati penanda dengan ketinggian yang sudah ditentukan yang disesuaikan dengan kemampun umum mereka. Diawli dengan melompat tanpa penanda, kemudian anak diberikan penanda untuk melompat dengan tingkat ketinggian yang terus ditingkatkan. Pendaratan tetaap harus menggunakan matras. Keselamatan nak tetap menjdi prioritas utama agar tidak terjadi cedera.
Standar Ketertiban dan Keselamatan
1.      Awalan diambil dengan jarak yang cukup memadai.
2.      Aturlan kecepatan berlari pasa saat mengambil awalan sebelum berlari dengan sebaik – baiknya,
3.      Menumpulah sebaik – baiknya di penanda tunpuan.
4.      Angkatlah kedua kaki dengan keseimbangan yang baik ketika melewati pennda. Mendaratlah dengan kedua kaki sebaik – baiknya.

F.      Meloncat Melewati Penanda
Aktivitas Gerak
            Anak – anak berdiri tegak di samping penanda. Mereka mulai dengan mengangkat dengan salah satu kaki lalu meloncat melewati penand secara bergantian antara kaki kanan dan kaki kiri. Jika anak dapat mekakukannya, semakin lama penanda akan semakin ditinggikan.
Standar Ketertiban dan Keselamatan
1.      Meloncat dengan menggunakan kaki terkuat untuk menumpu badan.
2.      Perhatikan ketingian penanda mudah, terjangkau, atau sulit dilewati anak.
3.      Perhatian anak harus berfokus pada pergantian kaki karena harus menumpu dengan satu kaki secara bergantian,

G.    Melonct Melewati Tali
Aktivitas Gerak
            Sebua tali direntangkan dengan ketinggian tertentu yang dapat diloncati anak. Anak mencoba meloncati tali tersebut dan mendarat dengan kedua kakinya secara aman. Setelah berhasil meloncatinya, anak mengulangi kembali loncatan dari arah yang berlawanan atau dari arah tempat anak mendarat. Gunakan kaki terkuat sebagai tolakan. Ketinggian tali bisa dinaikkan sesuai kebutuhan.
Standar Keterttiban dan Keselamatan
1.      Perhatikan ketinggian tali, apakah mampu dilewati anak atau tidak. Jangan sekali – kali memaksa ank jika anak tidak mampu melewatinya.
2.      Gunakan kaki terkuat untuk menumpu dan mendaratlah dengan kedua kaki dengan aman dan baik.
3.      Gunakan ayunan kedua lengan untuk menaikkan dan mendaratkan badan dengan keseimbangan yang baik.
4.      Intruksi semua intruksi guru agar tidak terjadi benturan antara anak yang sudah selesi melompat dengan yang masih akan melompat.

H.    Meloncat ke Dalam Kois yang kotak dan Lingkaran
Aktivitas Gerak
Buatlah beberapa garis yang berbentuk kotak dan lingkaran yang sesui dengan bentuk zig – zag. Setiap anak mencoba meloncat kedalam garis tersebut dengan bertumpu pada kedua kaki dan mendarat pada kaki kiri, kemudian melakukan loncatan ke kotak berikutnya dengan kaki kanan, sampai seluruh kotak tersebut selesai dimasuki. Akan lebih baik menggunakan garis saja, bukan alas dari bahan tertentu yang akan menyebabkan kaki anak terpeleset karena mungkin saja ada yang pendaratannya tidak masuk ke dalam kotak.
Standar Ketertiban dan Keselamatan
1.      Media lingkaran yang dipakai harus aman untuk anak.
2.      Anak melakukan pendaratan terakhir dengan menggunakan kedua kaki dengan aman.
3.      Gunakan kaki terkuat untuk menjadi tumpuan.
4.      Lebar lingkaran aman dan cukup untuk kaki anak.

I.       Meluncur dari Atas ke Bawah dengan Papan Luncur
Hampir semua anak tahu tempat luncuran di area bermain dan disana ada papan yang didesain khusus untuk meluncurkan badan dari atas ke bawah ( papan luncur/prosotan ). Anak naik ke atas papan luncur, lalu berdiri di ujung papan luncur dan mengambil posisi duduk. Doronglah badan dengan kedua tangan sehingga badan akan meluncur secara perlahan kemudian semakin cepat dan sampai di tempat pendaratan dengan baik dan selamat. Gunakan kedua kaki untuk bantuan pendaratan yang baik sehingga bisa mengurangi resiko sehingga badan kurang terkontrol. Pada waktu yang sama, berhati – hatilah setelah meluncur dari papan luncur an sampai di bawah, anak hrus segera ke pinggir, jika tidak ia akan tertabrak temannya yang sedang meluncur. Hindari bermain di ujung luncuran bagian atas karena dapat terjadi aksi dorong – dorongan yang akan menyebabkan anak jatuh dari ketinggian yang membahayakan.
Standar Ketertiban dan Keselamatan
1.      Anak meluncur harus dengan urutan peraturan yang sudah ditetapkan.
2.      Anak meluncurkan badan dengan meletakan badan dengan meletakkan kaki kemudian membungkukkan badandengan posisi duduk.
3.      Mendaratlah dengan kedua kaki dengan baik.


J.       Menendang Bola yang Diam
Aktivitas Gerak
            Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-3 anak, atau lebih jika jumlah bola terbatas. Tendanglah bola ke arah teman kelompok kemudian bola diberhentikan oleh teman tersebut dan kemudian menendang bola ke teman lain. Aktivitas akan semakin menarik jika ada salah satu teman yang menjadi pengejar bola selama bola ditendang ke teman lainnya. Anak harus melihat pasangan bermain ketika menendang bola. Anak yang menjadi pengejar bola harus memperhatikan bola yang ditendang kemudian berusaha mengejar bola tersebut agar tidak sampai ke penerima bola yang dituju. Hampir sama dengan bermain kucing – kucingan.
Standar Ketrtiban dan Keselamatan
1.      Bola yang digunakan aman untuk anak.
2.      Kerasnya tendangan harus terkontrol dengan baik.
3.      Jangan sampai tekanan bola terlalu keras agar kaki anak tidak kesakitan pada saat menendang bola.
4.      Jarak antar teman harus cukup, sesuai dengan menendang anak – anak.


Teman – teman pembaca, seperti itulah contoh - contoh permainan yang dapat diterapkan untuk anak usia 5 – 6 tahun sesuai setandar kemampuan yang dapat dicapai anak. Tentunya tidak hanya yang saya sebutkan di atas, untuk kelanjutannya di lain kesempatan saya lanjutkan, semoga yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk temn – teman dalam membimbing peserta didiknya.
Contoh tersebut saya ambil dari buku “ 100 Perminan Kecerdasan Kinestetik “ yang saya padukan dengan indikator yang dapat dicapai oleh anak usia 5-6 tahun.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar